Sekilas Sungai Mahakam

Salah satu hal yang diingat dari Kalimantan timur adalah sungai Mahakam. Dari situlah sumber kehidupan masyarakat setempat sejak dahulu kala. Hingga kini pun begitu. Hasil ikan dan air juga menjadi sumber kehidupan. Karena itu juga banyak masyarakat yang membangun tempat tinggal dan hidup di pinggiran sungai Mahakam dan anak-anak sungainya.

Konon ada kepercayaan masyarakat setempat. Bahwa barangsiapa yang meminum air sungai Mahakam, maka suatu saat nanti ia akan kembali ke Kalimantan timur. Hingga tahun 1970 an air sungai Mahakam bisa diminum dan jadi sumber air bersih bagi masyarakat. Selain menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan. Termasuk pesut Mahakam (lumba-lumba air tawar). Yang jumlahnya kian berkurang. Seiring dengan berkurangnya kualitas air sungai Mahakam. Kini sungai Mahakam berwarna kecokelatan dan tidak lagi bisa diminum sebagaimana dahulu. Limbah dari rumah tangga dan perusahaan sangat mempengaruhi hal tersebut. Kesadaran untuk saling menjaga kebersihan dan kesehatan sungai juga terus-terus digalakkan. Demi menghidupi kerinduan terhadap sungai Mahakam yang bersih dan sehat seperti dahulu. 

Kemarin saya berkesempatan untuk menyebrangi dan kembali mengarungi sungai Mahakam. Untuk beberapa saat. Tidak lama. Perjalanan antar kecamatan yang saling berdekatan. Selain jadi sumber kehidupan, sungai Mahakam juga merupakan jalur air yang menghubungkan banyak daerah di Kalimantan timur. Hingga ke daerah paling hulu sungai yang masih belum memiliki jalur darat yang mudah untuk dilewati. Pembangunan jalan (jalur darat) yang menghubungkan setiap daerah mungkin butuh waktu yang lama.  Sangat lama. Mungkin hingga seratus tahun Indonesia merdeka. Atau bahkan lebih. Tapi mungkin juga sebentar. Jika suara masyarakat yang berada di ujung hulu sungai bisa lebih nyaring hingga ke muara.

Beberapa dokumentasi yang sempat saya ambil saat itu.

 

Pengangkutan Batu Bara


Beberapa rumah penduduk di pinggiran sungai

Pemindahan es batu dari dermaga ke kapal


You Might Also Like

0 Comments