Memahami adalah proses. Saya ingin bertanya beberapa hal. Apakah integritas ilmu alam dan ilmu agama bisa lebih membantu kita mencapai kemajuan dalam sains (ilmu alam) ? Apakah integritas ilmu alam dan ilmu agama cukup membantu dalam meningkatkan takwa ? Mengapa tidak dipisahkan ? Apa yang ingin dicapai dan dihindari dari itu ? Apa sebenarnya tujuan dari islamisasi ilmu ? Apakah tujuan integrasi ilmu agama dan sains adalah Keyakinan bahwa semua ilmu berasal dari Tuhan atau kemajuan peradaban Islam atau ketakwaan ? Apakah ada kepentingan di sana ? Apakah jika kita hanya mendalami ilmu alam tidak akan menambah keimanan dan ketakwaan kita terhadap Tuhan ? Apakah jika kita mendalami ilmu agama tidak akan memajukan kemampuan kita dalam bidang sains dan teknologi ? Mengapa ada pemisahan ilmu agama dan ilmu sains di masyarakat muslim ? Bukankah al-Qur’an tidak mengajarkan dikotomi ilmu pengetahuan ? Tapi mengapa ada pemahaman begitu dalam tubuh Islam ? Apakah itu datang dari luar kita atau datang dari dalam diri kita sendiri ?
Apakah jalan ilmu agama dan sains itu sama atau berbeda ? Apakah ilmu agama dan sains itu memiliki arah yang sama atau berbeda ? Apakah wahyu Tuhan adalah bagian dari sains ? Apakah Sains adalah bagian dari wahyu Tuhan ? Apakah ada kepentingan pemahaman tertentu dalam penyatuan itu ? bagaimana jika ilmu sains bertentangan atau berbeda dengan penafsiran-penafsiran tertentu terhadap kitab suci ? yang mana yang harus dipinggirkan ? Apakah ada kesesatan dalam ilmu sains ? Bukankah sains bersumber dari pertanyaan-pertanyaan dan keraguan ? Adakah ruang keraguan dalam agama Islam ? Apakah agama Islam harus tunduk pada metode ilmiah ? Apakah itu semua tidak perlu, agama dan sains bisa berdiri sendiri dan saling melengkapi satu sama lain ? Wajibkah ada hubungan dan keterikatan antara pencapaian sains dan paham-paham tertentu dalam agama ?
Apakah ada cara yang berlaku umum bagi seluruh ilmu ? Apa itu ayat-ayat kauniyah ? Ayat-ayat al-Qur’an tentang alam atau ayat-ayat Sang Pencipta dalam alam atau kedua-duanya ? Apakah ayat-ayat al-Qur’an telah menjelaskan segala jenis cara kerja alam ? Apakah alam bekerja dengan cara yang telah ditentukan Tuhan dalam penafsiran kita terhadap kitab suci-Nya atau ia bekerja dengan cara yang berbeda dari penafsiran kita ? Apakah penafsiran kita terhadap kitab suci akan mempengaruhi cara alam bekerja ? Bagaimana jika ada perbedaan pemahaman antara doktrin agama dan pemahaman kita terhadap bagaimana alam ini bekerja ?
Bagaimana kita memahami ayat-ayat Sang Pencipta tentang alam di kitab suci-Nya ? Bagaimana metode tafsirnya ? Bagaimana kita memahami ayat-ayat semesta ? Apakah dua hal itu memiliki metode tafsir yang sama atau berbeda ?
Adakah ruang penafsiran ilmiah terhadap kitab suci ? Bukankah dalam Islam beberapa ulama juga menentang hal itu ? Bagaimana ilmuwan muslim melihatnya ? Apakah perlu menggabungkan antara fundamentalis agama dan fundamentalis sains ? Bagaimana caranya ?
Maaf, saya hanya ingin bertanya.